LP2M IDIA-Usaha keras Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IDIA PRENDUAN menunjukkan hasil yang semakin positif. Hal itu dapat ditunjukkan dengan keberhasilannya mengantarkan Reflektika terindeks DOAJ pada 26 Oktober 2017.
Keberhasilan ini merupakan lanjutan dari keberhasilan sebelumnya. Sebab, dua bulan sebelumnya, LP2M IDIA PRENDUAN juga berhasil mengantarkan jurnal Dirosat meraih indeks DOAJ pada 23 Agustus 2017. Saat itu, bahkan Dirosat menjadikanya satu-satunya jurnal PTKIS Madura yang ber-DOAJ dan jurnal pertama di Kabupaten Sumenep yang ber-DOAJ.
“Reflektika adalah jurnal legendaris IDIA PRENDUAN, keberadaannya tidak bisa dipisahkan dengan tradisi literasi di IDIA PRENDUAN. Ia adalah jurnal pertama yang kita miliki. Jadi kita harus tetap merawatnya,” ungkap Rektor IDIA PRENDUAN, Dr. KH. Ghozi Mubarok, MA. pada pengarahan pengelola Madrasah Jurnal IDIA pada bulan Februari lalu.
Tuah Reflektika sebagai jurnal tertua di IDIA tidak bisa dipandang sebelah mata, hal ini ditunjukkan dengan tak perlu waktu lama untuk terindek di DOAJ. Pasalnya, Redaktur mendaftarkannya pada 21 Juli 2017, dan sudah terindek pada 26 Oktober 2017.
“Progress positif dari Reflektika yang cukup tiga bulan sudah terindeks, berbeda dengan Dirosat yang membutuhkan waktu enam bulan untuk terindeks” ungkap Ach. Nurholis Majid, selaku pengurus LP2M.
Sama halnya dengan Dirosat, Reflektika juga sudah terindek Crossref sejak bulan ini. Ini kado berharga bagi LP2M karena dalam satu bulan Reflektika terindeks di dua pengindeks pereputasi, semoga tuah Reflektika juga mengalir kepada tiga jurnal IDIA yang belum terindeks DOAJ. (Khaliq)