LP2M IDIA-Mulai tahun 2017, IDIA PRENDUAN memilih konsep Asset Based Community Development (ABCD) sebagai paradigma pengabdian kepada masyarakat, baik yang dilakukan oleh dosen, maupun mahasiswa. Untuk itu, LP2M IDIA PRENDUAN menyelenggarakan workshop pengabdian masyarakat, Kamis (02/11) bagi Dosen Pendamping Lapangan (DPL)
Dalam sambutannya, Rektor IDIA PRENDUAN, KH. Dr. Ghozi Mubarok, MA. menyampaikan bahwa pengabdian masyarat berbasis Asset Based Community Development (ABCD) diharapkan menjadi suatu dasar pengabdian yang revolusioner.
“Untuk itu, agar rencana tersebut berjalan maksimal, para Dosen Pendamping Lapangan perlu diberi bekal tentang P2M dengan paradigma baru ini. Para DPL harus ‘ala ‘ilmin wa basyirotin tentang P2M dengan paradigma baru ini, sehingga proses bimbingan dan pendampingan di lapangan sesuai dengan harapan yang sudah dicanangkan,” pesan Rektor.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Ust. Encung, M.Fil.I, sebagai perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) IDIA PRENDUAN. Menurutnya, pengabdian masyarakat harus beranggapan bahwa setiap masyarakat pasti memiliki potensi.
Pada kesempatan ini Alumnus UINSA Surabaya yang juga pernah menyerap ilmu pengabdian berbasis ABCD di Kanada ini memaparkan bahwa pada prinsipnya masyarakat itu layaknya gelas yang tidak benar-benar kosong, namun masih terisi separuh. Sehingga sisa kekosongan gelas itulah yang perlu kita bantu, namun bukan memberi dana melainkan bagaimana masyarakat bisa mandiri.
Lebih lanjut Ketua Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam ini menyebutkan bahwa kadang mereka sukar mengembangkan potensi yang dimiliki, dan itu adalah tugas dari Pengabdi kepada Masyarakat.
“Titik pemisah antara P2M ABCD dengan P2M PAR atau lainnya layaknya adagium bukan memberikan ikan, namun memberikan kail. Sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, setelah mengetahui potensinya,” ungkap kandidat doktor filsafat UIN Semarang ini.
Setelah pemaparan materi dilakukan sharing dan tanya jawab perihal pengembangan P2M berbasis ABCD dengan peserta sampai teknis pelaksanaan P2M ABCD.
“Perlu dimatangkan paradigma ABCD dalam P2M kali ini, bagaimana peran DPL dalam teknisnya di lapangan, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan P2M dengan paradigma ABCD ini” ungkap Rektor pada bagian akhir kegiatan.
“Diskusi yang awal ini perlu dilanjutkan dalam diskusi-diskusi lanjutan yang dikelola oleh LP2M guna mematangkan konsep ini” tutup Rektor saat closing statement.
P2M tahun ini insya Allah akan dilaksanakan pada tanggal 03 Desember 2017- 03 Januari 2018. Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan, DPL dan mahasiswa semester akhir akan mendapatkan pembekalan. Mahasiswa nihai akan mendapatkan pembekalan mulai tanggal 04 – 05 November 2017. (khaliq)