SUMENEP, (News Indonesia) — Peserta Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Institut Dirosat Islamiyah Al-Amien (IDIA) Prenduan Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar praktik pembuatan dodol berbahan dasar buah sawo.
Pembuatan camilan khas yang diberi nama Dowo (Dodol Sawo) ini, berasal dari ide mahasiswi dan ibu-ibu PKK Desa Sera Barat, kecamatan Bluto.
Menurut ketua TP PKK Desa Sera Barat, Lidiana, ide membuat jajanan Dowa, sebagai bentuk pemberdayaan buah sawo yang merupakan salah satu potensi alam sekaligus aset yang dimiliki masyarakat sera Barat.
“Pembuatan jajanan Dowo ini dilakukan dengan alasan Sawo umumnya hanya diproduksi mentah, sehingga kemudian Dowo diharapkan mampu menjadi solusi penjualan yang unik juga menjadi salah satu sumber ekonomi yag juga unggul sebagai mana bibit aslinya,” sebutnya. Senin (9/12/2019), kepada media ini.
Adanya pembuatan Dowo, merupakan hal yang positif bagi masyarakat Desa Sera Barat, karena dengan adanya hal tersebut memberikan kesempatan kepada para ibu-ibu untuk mengembangkan kreatifitas yang dimiliki serta dapat mengembangkan aset sumber daya alam yang dimiliki Desa.
“Sawo adalah salah satu buah unggulan yang dimiliki masyarakat Desa Sera Barat, telah masuk pada pasar besar dan penjualan sudah sampai di daerah luar Jawa,” imbuh Lidia.
Sebagai upaya membekali ilmu pemasaran (marketing product), mahasiswi IDIA ini menggelar seminar yang melibatkan ibu ibu PKK dan OSIS Mambaul Hikmah.
“Kami melaksanakan seminar Marketing Product dari olahan sawo dan kelapa,” tutur Koordinator Desa (Kordes) VII P2M IDIA Prenduan, Dian Amalina.
Tujuan seminar tersebut, ibu-ibu PKK dan OSIS diharapkan mengetahui cara memasarkan hasil produksinya dan pengemasan yang menarik serta diminati oleh konsumen.
“Perkembangan teknologi di era modern tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Dimana kemudahan ditawarkan dengan adanya koneksi internet tanpa batas jarak antara produsen dan konsumen. Dalam jual beli seseorang tak perlu bertatap muka cukup dengan internet semua kebutuhan akan terpenuhi,” tegasnya.
Dr. Mashuri Toha, M.Pd, sebagai pembicara dalam seminar tersebut menjelaskan, dalam memasarkan hasil produksi suatu barang atau jasa harus mengetahui nilai barang terutama cita rasa dan kemasan yang menarik.
“Jika seorang pemula yang ingin terjun dalam marketing, jangan pernah takut untuk gagal dalam mencoba karena di setiap kegagalan ada keberuntungan,” terangnya.
Untuk diketahui, para mahasiswi IDIA dalam rangka P2M juga memperkenalkan olahan berbahan dasar Sawo dan kelapa, yang dapat dijadikan berbagai macam aneka makanan ringan seperti dowo (dodol sawo), krupuk sawo, dan kelapa dijadikan ampyang, termasuk airnya bisa dijadikan permen (cocobonbon). [kid/jie]
Sumber berita: https://newsindonesia.co.id/