Surabaya, 26 September 2024 – Dalam upaya memperkuat kualitas dan mutu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Kopertais Wilayah IV Surabaya menggelar Workshop Pemetaan Akreditasi Institusi PTKIS di GreensaInn Surabaya. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari PTKIS se-Jawa Timur, termasuk Universitas Al-Amien Prenduan yang diwakili oleh Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Ahmad Zulfikar Ali, M.Kom.I.
Workshop ini menjadi ajang bagi para peserta untuk mendapatkan wawasan mendalam tentang pentingnya akreditasi unggul, yang menjadi tolok ukur keberhasilan institusi dalam menjalankan pendidikan bermutu tinggi. Ahmad Zulfikar Ali menegaskan bahwa Universitas Al-Amien Prenduan sangat serius dalam meningkatkan akreditasi dan mengikuti arahan-arahan yang diberikan dalam workshop ini.
Sesi pertama diawali dengan pemaparan oleh Ahmad Fauzi, M.Pd., Tim Ahli Penjaminan Mutu Kopertais Wilayah IV Surabaya. Beliau menjelaskan secara mendalam mengenai peran penting akreditasi unggul bagi PTKIS. “Akreditasi unggul bukan hanya sebatas simbol, tetapi cerminan dari komitmen dan integritas institusi untuk selalu meningkatkan kualitas,” tegas Ahmad Fauzi, disambut antusiasme para peserta. selanjutnya, pada sesi kedua, Prof. Dr. Ir. Mahayu Woro Lestari, MP., menyampaikan materi tentang strategi yang harus ditempuh institusi menuju akreditasi unggul. “Setiap institusi harus memperhatikan dengan cermat kebijakan dan perundang-undangan yang relevan untuk memastikan semua syarat akreditasi unggul terpenuhi,” jelasnya. Seluruh Peserta workshop, terlibat aktif berdiskusi mengenai langkah-langkah strategis yang bisa diterapkan di institusinya masing-masing.
pada sesi ketiga, Maryam Qadarin, M.Sc., membahas penyusunan roadmap menuju akreditasi unggul. “Institusi harus berada di bawah naungan Lembaga Penjaminan Mutu, yang akan membimbing mereka untuk menyusun roadmap jangka panjang guna mencapai akreditasi unggul,” ucap Maryam. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi peserta, termasuk Ahmad Zulfikar Ali, yang berencana membawa roadmap ini untuk diterapkan di Universitas Al-Amien Prenduan.
di Sesi Terakhir, Sinollah, S.Sos., M.AB., menutup dengan materi teknis terkait mitigasi dokumen pendukung akreditasi. “Bukti kinerja institusi harus terdokumentasi dengan baik, minimal tersimpan di drive online, namun idealnya sudah memiliki sistem digital yang lebih mutakhir,” jelasnya. Sinollah juga menekankan pentingnya keakuratan data di PDDIKTI. “Pastikan SDM yang mengelola PDDIKTI adalah orang yang kompeten dan tidak hanya satu orang untuk menghindari hambatan,” ujarnya.
Partisipasi Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu dalam acara ini memperkuat komitmen Universitas Al-Amien Prenduan untuk segera mencapai akreditasi unggul. Workshop ini memberikan panduan strategis dan teknis yang jelas, sehingga institusi-institusi peserta dapat mengambil langkah-langkah konkret menuju akreditasi unggul yang diidamkan.