Surabaya, 29 Oktober 2024 – Universitas Al-Amien Prenduan (UNIA) turut serta menghadiri acara bertajuk “Silaturahmi dan Rencana Kerjasama Pengembangan Potensi Kewirausahaan di Perguruan Tinggi melalui Teknologi Blockchain”. Acara ini digelar oleh Forum Pimpinan (FORPIM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Kopertais Wilayah IV Jawa Timur di Hotel Elmi, Surabaya.
Hadir dalam acara ini Ketua FORPIM PTKIS Kopertais Wilayah IV, Dr. K.H. Abd. Aziz, B.A., M.Ag., yang membuka forum dengan optimisme tinggi terhadap kolaborasi teknologi dan pendidikan. Turut hadir pula Presiden Direktur Blockchain Indonesia, H. Hambali, dan Zaidoun al-Owbydi dari New Zealand, serta perwakilan UNIA, yaitu Dr. KH. Holilur Rahman, M.H.I., dan Dr. Yusfar Ramadhan, S.Hum., M.Pd.I.
Dalam sambutannya, Dr. K.H. Abd. Aziz menekankan pentingnya peran teknologi blockchain dalam meningkatkan daya saing global. “Blockchain merupakan sebuah pintu gerbang menuju inovasi pendidikan tinggi yang lebih transparan, aman, dan kompetitif. Kerjasama ini akan menjadi langkah besar untuk mendorong kualitas SDM kita agar mampu bersaing di tingkat internasional,” ujarnya.
Acara ini juga diisi dengan diskusi mengenai manfaat blockchain dalam pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi. Beberapa manfaat yang disoroti meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dorongan terhadap inovasi teknologi lokal, fasilitasi riset dan pengembangan (R&D), serta transparansi dan keamanan data.
Sebagai puncak acara, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara UNIA dan Blockchain Indonesia. Penandatanganan ini menjadi tonggak awal bagi pengembangan program-program inovatif berbasis blockchain di lingkungan UNIA. Presiden Direktur Blockchain Indonesia, H. Hambali, menyampaikan bahwa teknologi ini dapat mempermudah perguruan tinggi dalam mewujudkan tata kelola yang modern dan efisien.
“Kami berharap kerjasama ini tidak hanya berdampak pada UNIA, tetapi juga menjadi model bagi perguruan tinggi lainnya di Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi blockchain, kita dapat menciptakan sistem yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambah Dr. Aziz dalam penutupan acara.
Forum ini diharapkan dapat membuka jalan bagi kolaborasi serupa di masa depan, khususnya dalam mendorong pengembangan potensi kewirausahaan yang berbasis teknologi di perguruan tinggi.