IDIA sebagai perguruan tinggi (PT) berbasis pesantren tidak mau ketinggalan dalam pembentukan jejaring PT berbasis pesantren yang solid. Hal ini ditunjukkan dengan melakukan silaturrahim ke Institut Agama Islam Nurul Jadid (IAI NJ) Paiton Probolinggo, Kamis (26/10).
Kegiatan ini bukan hanya sebagai silaturrahim biasa, melainkan usaha menjaga tradisi belajar murid kepada sang guru seperti yang diungkapkan oleh Rektor IDIA, Dr. KH. Ghozi Mubarok, MA dalam prakata awalnya.
“Kami (IDIA dan Al-Amien, red) kepada Nurul Jadid merupakan cucu guru, baik dari silsilah keilmuan maupun hubungan keluarga. Kami mohon maaf jika tidak sempat sowan untuk menyampaikan surat permohonan silaturrahim secara langsung, karena kami tahu itu adalah bagian dari adab dan sopan santun kepada kiai” ungkap Kiai Ghozi yang membuat hening ruang pertemuan.
Lebih lanjut Rektor kelahiran tahun 1980 ini menyampaikan bahwa karena waktu yang mendadak, dalam kesempatan tersebut juga disampaikan rombongan dari IDIA dipersilahkan untuk diapakan saja.
“Kami sebagai murid siap diapakan saja, karena murid yang baik adalah kal mayyit (seperti mayat, red.)” pungkas kiai Ghozi mengakiri sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor IAI NJ, KH. Abdul Hamid Wahid, selaku Rektor menerima dengan tangan terbuka dan siap saling berbagi informasi dalam pengembangan PT yang dilanjutkan dengan penuturan sejarah IAI NJ yang sudah berdiri sejak tahun 1968 sebagai pelaksanaan amanah Mu’tamar NU kala itu, agar ada lembaga pendidikan tinggi yang menyiapkan kader da’i. Secara bergiliran masing-masing pengelola IAI NJ maupun IDIA menyampaikan kondisi satuan kerjanya, sehingga peserta yang hadir bisa mengetahui kondisi satu sama lain.
“Kerjasama ini harus segera dikonkritkan, baik antar institusi maupun divisi, semisal, untuk pengembangan jurnal ilmiah, IDIA garap apanya, Nurul Jadid garap apanya, sehingga semua bisa terakreditasi” ucap Kiai Hamid memberi motivasi kepada hadirin. Respon dari Kiai Hamid segera ditanggapi secara positif oleh hadiri dalam sessi diskusi bersama masing-masing satuan kerja, yang dilanjutkan dengan kunjungan ke ruang kerja masing-masing satker di IAI Nurul Jadid sebelum pamit kembali ke Madura.